Jum’at, 5 Juli 2019-15.00 WIB
Film Sexy Killers sudah tidak asing lagi di telinga kita. Film yang dirilis sejak awal April ini cenderung dikaitkan dengan Pilpres 2019. Namun kali ini Himaprodi Ilmu Hukum mengupas film ini dari persfektif fakultatif dengan konsep melibatkan beberapa fakultas yang ada di UNISMA. Berkonsep diskusi lintas fakultas, bedah film menjadi semakin meriah dengan dihadiri oleh BEM Kedokteran, HMJ Manajemen, HMJ Akuntansi, HMJ Agroteknologi, HMJ Agribisnis, dan perwakilan dari Himaprodi Ilmu Hukum sendiri.
Acara ini dibuka oleh Wadek II Fakultas Hukum, Bapak Abid Zamzami,SH.,MH. “ Bedah film ini diharapkan mampu membuka jendela berpikir kita terhadap apa yang terjadi di Indonesia khusus dibidang pertambangan dan dikaji secara fakultatif”, tuturnya.
Berlangsung dengan diskusi lintas fakultas terjadi selama 2 jam yang dilaksanakan di Lab. ruang sidang fakultas Hukum, banyak yang bisa diperoleh dari diskusi ini. Apa yang tidak tahu menjadi tahu mengenai pertambangan yang dikupas baik dari hukumnya, segi kesehatan, ekonomi, pertanian. Pertanyaan-pertanyaan muncul dari audiens, memberikan keleluasaan berfikir dari bedah film ini serta tidak hanya menilai dari segi politik saja. Sungguh memberikan ilmu yang bermanfaat.
Selain itu, proker perdana ini diberikan secara ekslusif untuk ajang silaturahmi dengan fakultas lain. “saya mengaku senang bisa diundang dalam acara kajian seperti ini”, tutur salah satu perwakilan dari pembicara.
Dengan demikian acara program kerja perdana dari Himaprodi Ilmu Hukum Unisma Malang dapat terlaksana dengan sukses dan mengucapkan terima kasih kepada fakultas-fakultas yang telah hadir dan audiens yang turut memeriahkan.
Penulis : Lina Alfiana