Webinar Nasional “New Normal dan Herd Immunity dalam Tinjauan Kesehatan, Ekomoni dan Hukum”

(Foto: Pelaksanaan Webinar BEM FH Universitas Islam Malang)

fh.unisma.ac.id-Malang. Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum Universitas Islam Malang mengadakan kegiatan Webinar Nasional dengan tema “New Normal dan Herd Immunity dalam Tinjauan Kesehatan, Ekonomi dan Hukum”.

Webinar yang dimoderatori oleh Nur Ali Farchan (Mahasiswa FH Unisma-Delegation Millineal Mengabdi Malaysia) menghadirkan Narasumber Nasional yakni Dr. H. Ah. Ali Arifin, M.M, Dr. Ns. Dyah Utari, S.Kep. MKKK dan M. Fahrudin Andriyansyah, Amd., SH. MH.

Acara diselenggarakan melalui Live On Zoom dan YouTube dimulai pukul 14.00-17.00 WIB. Nasional Webinar diikuti berbagai peserta dari mahasiswa dan dosen dari berbagai Universitas di Indonesia. Tercatat, sekitar 220 peserta menggikuti via Zoom dan 40 pesetra via Youtube.

Dalam tinjauan kesehatan Dr. Ns. Dyah Utari, S.Kep. MKKK menyampaikan bahwa pandemi covid-19 di Indonesia mengalami apa yang disebut sebagai “Community Transmision Status”, yaitu kondisi dimana penyebaran covid-19 sulit dikendalikan dan tidak dapat lagi dilakukan clusterisasi. Sehingga perlu upaya yang lebih serius dari pemerintah untuk menanggulangi pandemi covid-19 melalui protocol yang lebih ketat.

Tinjauan ekonomi, Dr. H. Ah. Ali Arifin, M.M memberikan uraian bahwa covid-19 telah berdampak serius terhadap ekonomi nasional terutama terhadap masyarakat ekonomi rendah. oleh karenanya , pemerintah harus membuat kebijakan yang tepat untuk membangkitkan kembali ekonomi nasional dengan tetap memperhatikan protocol kesehatan.

Sedangkan dalam tinjauan hukum, M. Fahrudin Andriyansyah, Amd., SH., MH menyampaikan bahwa Herd Immunity yang dilakukan tanpa vaksinasi akan melanggar Hak Asasi Manusia. Kebijakan New Normal harus didasarkan pada regulasi yang jelas, jangan sampai ada konflik antar regulasi. “Selain itu, pemerintah pusat dan daerah harus melibatkan masyarakat atau stakeholder dalam pembuatan kebijakan, sehingga kebijakan yang dikeluarkan dapat dijalan secara efektif”. paparnya.

Archives